Kawasaki D-Tracker 150, Siap Segala Kondisi

Category :

 
Basic Kawasaki D-Tracker 150 yang Sumo alias Supermoto, dianggap Erick Erlangga kurang menantang ditunggangi. Apalagi sebagai punggawa klub KLX-ers yang berlokasi di Jakarta, Erick masih suka turing ke daerah pelosok juga doyan freestyle. Itu yang membuat pria berbadan langsing ini butuh motor yang siap di segala kondisi.

Asal-muasalnya supermoto dari Kawasaki Motor Indenesia alias D-Tracker ini usung ban on road sebagai identitasnya. Ingin dirombak total Erick. Terutama kaki depan dan belakang. Kini tampil layak­nya motor dirtbike dengan ciri-ciri ban tipe pacul dengan lingkar roda depan dan belakang yang beda ukuran.

“Konsep yang saya pilih motor dirtbike macam Honda CRF250 warna merah. Kebetulan warna tersebut pas dengan SNTK D-Tracker tahun 2012 awal yang juga merah. Bisa dilihat pada bagian depan dan belakang. Tapi, kalau ditegesin dari samping, bodi Kawasaki D-Tracker masih jelas. Karena memang tidak ba­nyak diubah selain ganti warna jadi merah khas CRF250,” ujar warga Jl. Skit, No, 28, Sunter Jaya, Jakarta Utara ini.

Dibantu Mas No dan Agung Prasetyo dari rumah modifikasi Rockwell Workshop di Jl. Sumur Batu Raya, Blok A3, No. 2, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tampang Honda CRF250 bisa dilihat dari pengantian satu set sok depan Yamaha YZ125 berikut peranti lainnya. Bahkan sepatbor depan asalnya merucing khas sumo, sengaja diganti model motorcross CRF250 buat imbangi batok lampu Acerbis Alien dibalik setang.


Lantas ubahan paling repot pada tunggangan ini saat ganti lengan ayun belakang punya Honda DR350. Katanya posisi kedudukan monosok bagian atas bukan cuma harus pindah posisi. Tapi, link arm pegangan monosok bagian bawah mesti dibikin lebih tidur biar posisi dan redaman monosok makin stabil.

Tak hanya ubah link arm, posisi ban belakang yang ganti swing arm juga disesuaikan jaraknya. “Terutama bushing arm yang terhubung ke rangka dan yang di as roda belakang. Tujuannya agar posisi rantai dan ban belakang tetap sejajar saat motor dijalakan,” lanjut Erick.

Kelar urusan kaki-kaki, bodi asli D-Tracker yang sudah ganti kelir merah itu perlu penyesuaian. Selain bagian depan, sepatbor belakang CRF250 plus lampu belakang dipasang. Cuma agar bentuknya sejajar dengan cover samping, Erick bilang di bagian sambungan mesti disesuaikan pakai alat pemanas.

Kalau mesin D-Tracker yang sudah alami porting polish, ganti karbu Keihin PWL26 dan pasang knalpot Pro Circuit T4, konstruksinya diperkuat engine guard dari pelat alumunium tebal 4 mm. Keamanannya pun lebih terjamin. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Slang rem : Hell Performance
Pelek : TK 2.15 dan 1.60
Ban : IRC IX
Gir : SSS
Rantai : TK

0 komentar:

Posting Komentar